Kamis, 11 April 2013

Babakan Siliwangi, Wahana Bermain Anak




Babakan Siliwangi merupakan salahsatu dari sekian banyak lahan yang sedang diperjuangkan para aktivis lingkungan di kota Bandung. Yang berbeda, Babakan Siliwangi begitu spesial karena memiliki nilai historis yang tidak bisa begitu saja dihilangkan oleh proyek pembangunan yang menghantui lahan itu. Perlu diketahui, mengapa mereka begitu antusias untuk memperjuangkan lahan ini? Apa latar belakangnya? Tentu semua itu ada sebabnya. Generasi depan akan merasakan akibat dari kejadian hari ini.
Para aktivis lingkungan dan sosial berusaha berpikir ke depan, berpikir jangka panjang. Sudah barang tentu untuk generasi yang kini sedang dalam tahap anak-anak. Generasi nanti adalah generasi yang kini menjelma menjadi anak-anak. Dalam kebutuhannya, anak-anak sangat memerlukan tempat bermain, karena bermain sudah menjadi ruh di dalam diri anak-anak. Anak-anak memerlukan tempat untuk mengasah setiap indera yang dimilikinya melalui kegiatan-kegiatan dan tempat yang sehat. Melihat kondisi sosial dan lingkungan perkotaan yang cenderung dinamis, tak asri, dan individualis, anak-anak membutuhkan wahana bermain yang asri, sejuk, dan bersahabat. Wahana tersebut hanya bisa didapatkan dari suatu tempat yang menggunakan alam sebagai sarana pendukungnya.


Elemen Bermain
Alam Babakan Siliwangi menyediakan elemen pepohonan, salahsatu fungsinya sebagai penyeimbang kesehatan kota, pepohonan mampu menetralkan kondisi udara yang kotor untuk diserap dan menghasilkan udara yang sehat. Bermain di tempat yang terdapat pepohonan akan menyegarkan udara yang dihirup anak-anak. Alam Babakan Siliwangi juga menyediakan elemen tanah untuk digunakan sebagai alat bermain. Segi filosofinya, tanah merupakan elemen dasar manusia sehingga akan sangat menarik jika manusia (anak-anak) bermain bersama elemen dasar manusia itu sendiri. Selain itu, tanah dapat dijadikan permainan oleh anak-anak, salahsatu fungsinya melatih kemampuan sensorik-motorik. Kota sangat jarang sekali menyediakan tanah di lingkungan sekitar anak-anak  karena beton dan aspal telah mengelilingi lingkungan bermain anak-anak. Alam Babakan Siliwangi menyediakan elemen air di dalamnya. Babakan Siliwangi memiliki beberapa titik sumber air yang jika dipelihara dan dikembangkan akan sangat menarik bagi penikmat Babakan Siliwangi ini. Elemen air mampu memberikan kesan tenang dan ceria bagi anak-anak juga.

Elemen-elemen bermain yang alami sangatlah mungkin untuk diwujudkan melihat potensi alam Babakan Siliwangi yang sudah merepresentasikan sebagai tempat bermain penduduk kota. Tentu, hal itu akan terwujud apabila terjadinya kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat. Melihat kondisi Babakan Siliwangi yang kini masih belum bebas dari problem. Terbukti dengan adanya indikasi seperti adanya pemasangan seng di sekitar Babakan Siliwangi dan gambar-gambar yang berisi penolakan terhadap penyalahgunaan tempat ini.

Anak-anak mungkin tidak-tahu menahu mengenai masalah tersebut. Anak-anak hanyalah mungkin berpikir untuk bermain, bermain, dan bermain. Selama status Babakan Siliwangi ini masih menggantung, maka gunakan kesempatan yang menggantung ini untuk dijadikan kesempatan bermain bagi penghuni kota, termasuk anak-anak. Penulis kira, kesadaran akan pentingnya menjaga eksistensi hutan sangatlah penting. Kini dengan banyaknya kegiatan di Babakan Siliwangi membuktikan bahwa masyarakat sangatlah butuh tempat yang asri, nyaman, dan teduh. Kegiatan yang beragama dan edukatif sangatlah penting diselenggarakan di tempat ini, tentu sebagai daya tarik tersendiri. Kini Babakan Siliwangi cukup dikenal masyarakat dengan berbagai kegiatannnya untuk hiburan. Komunitas-komunitas masih aktif mengadakan kegiatan di tempat ini. Selain orang dewasa, kegiatan pun terkadang melibatkan anak-anak sebagai pesertanya. Anak-anak diajak berkenalan dengan alam khas hutan yang memang jarang ditemukan di lingkungan sekitar rumah.

Yang menjadi titik penting  Babakan Siliwangi sebagai wahana bermain anak adalah pihak pengelola tempat ini dan kretifitas masyarakat dalam memanfaatkan tempat seperti Babakan Siliwangi ini. Pengelola tempat ini bukan siapa-siapa lagi, yakni pemerintah kota. Sikap dan kebijakannya sangatlah diperlukan demi menjaga eksistensi hutan kota. Walaupun masyarakat aktif dan kreatif untuk melestarikan hutan kota, tetap saja jika tak sejalan akan bermasalah. Menyelesaikan hal ini perlu adanya kerjasama antara dua belah pihak penting, yakni masyarakat dan pemeritah itu tadi. Wahana bermain yang asyik tentu disediakan oleh alam Babakan Siliwangi. Berbagai keterampilan tambahan anak sangatlah mungkin diasah di tempat ini. Sebagai contoh, ketika hendak mengajarkan menulis puisi alam hutan. Anak-anak sangatlah rancu ketika menulis puisi tentang alam di tempat seperti gang, trotoar, atau apartemen. Berbedea halnya ketika anak-anak menulis puisi dengan dihadapkan langsung dengan alam yang nyata. Jadi anak-anak merasakan langsung bagaimana melakukan proses kreatif yang melibatkan seluruh indera yang mereka miliki. Tentu hasilnya akan sangat berbeda. Selain menulis mpuisi, kegiatan yang sifatnya ekspresi diri sangatlah mungkin dilakukan di tempat ini, tentu yang basisnya bermain bagi anak. Kegiatan-kegiatan itu mencakup kegiatan melukis, bermusik, pecinta alam, hingga bela diri. Alam Babakan Siliwangi sangatlah dibutuhkan masyarakat kota, terutama Kota Bandung maka dari itu kelestariannya wajib dijaga, bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk anak-anak yang kelak menjadi generasi-generasi hebat di masa yang akan datang. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar