Kamis, 29 September 2011

10:50

Sajakku mengenal mata dan kepalamu

Kedua ekspresi pasi menghiasi

Akal imajinasi

Terbawalah aku dalam sayatan mata

Menutup lembaran kalender kota

Sekali ku mengedip hampir mengoyak

sumber pada realita

Entah, aku mengenal semuanya

Karena apa

Ribuan bahkan jutaan kemungkinan, mereka raba

Menusuk embun di pagi menjelang siang

Mengikis cerah di petang menjelang hilang

Tetaplah mengiang disisiku pada penghayatan

Namun masihkah kau tetap sadar, akar kepekatan

Mata dan kepalamu hampir bersinar kala itu

Sedkit memudar dalam waktu yang terus berpacu

Kembali songsongan rimba membahana

Melukiskan berbagai macam inspirasi elegan

Mataku kembali mengantar matanya

Akal imajinasi menggerayang kepala

Dengan keseluruhan dalam tempurung otak

Aku seorang bijak

Bandung 23 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar