Sajakku mengenal mata dan kepalamu
Kedua ekspresi pasi menghiasi
Akal imajinasi
Terbawalah aku dalam sayatan mata
Menutup lembaran kalender kota
Sekali ku mengedip hampir mengoyak
sumber pada realita
Entah, aku mengenal semuanya
Karena apa
Ribuan bahkan jutaan kemungkinan, mereka raba
Menusuk embun di pagi menjelang siang
Mengikis cerah di petang menjelang hilang
Tetaplah mengiang disisiku pada penghayatan
Namun masihkah kau tetap sadar, akar kepekatan
Mata dan kepalamu hampir bersinar kala itu
Sedkit memudar dalam waktu yang terus berpacu
Kembali songsongan rimba membahana
Melukiskan berbagai macam inspirasi elegan
Mataku kembali mengantar matanya
Akal imajinasi menggerayang kepala
Dengan keseluruhan dalam tempurung otak
Aku seorang bijak
Bandung 23 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar