Terbungkus, fajar datang hirau tak terkendali
Ternyenyak, ingin menanti mata, tangan, dan telinga. kain besar menutup
dan mentulikan semuanya
Sebuah realta kehidupan sosok pemuda malas yang keras
Untuk pertama dan selanjutnya
Ini tragedi fajar menanti menggugah semua isi bumi
Hanya kelam terus diam, sekrang sinar telah membesar
Tak guna berdiam dari sekarang kau harus pergi
menyongsong hari
Demi hidup dan demi detik - detik waktu yang berjalan
Raih mulia Tuhan jangan kau sia - siakan
Rebut sebelum datang ujung hari
September 2010 : Rizki Zakaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar