Kemarau panjang tidur mendengkur menutup parodi kehidupan malam
Ocehan - ocehan kosong senantiasa terkubur didalam kelam
Hanya suara - suara surga yang ikhlas menutupi kehancuran dunia
Hey nona berbibir merah, tak malukah dirimu berdiri menunggu lembaran berharga
Yang tak ada guna menghempas jiwa
Duka kelam tertanam di dalam tubuh si nona, tangis kecil menemani hidup seadanya
Ruang jiwa semakin tertutup noda - noda hitam goresan kecil penuh luka
Sadar, dua mata teak bergerak biasa
Sadar, kaki - kaki terus berkelana
Sadar, berbadan dua kaku terasa
Goyah, hati nona terus bergetar menabrak atap langit
dan cacian semua menindih duka si nona yang semakin sulit terjepit
Sinar Ilahi penyegar hati berjalam menghampiri dan mengembul di dada
Semangat ini semakin membuat ku berharap dan ku berada
Agustus 2010 : Rizki Zakaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar